Rimba lestari bawakaruniauntukmasyarakatDusun Todowongi, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara. Satu diantaranya Halto Sidarima yang bersama sejumlahmasyarakatdusunnyamasuk keBarisanUsaha Perhutanan Sosial (KUPS) Singina Moi, Halmahera Barat. Halto tidakmendugadianyadapatsuksesmembuat bubuk jahe merah danmenjadi sumber penghasilan keluarganya. Simak juga: Menakutkan, Ini Kemunculan Erupsi Hebat Gunung Ibu di Halmahera Barat Awalnya, wanitaberumur 43 tahun ini bersama masyarakatsekitaran, benar-benargantungkan hidupnya di hasilkebunangin-anginandan bekerja di perusahan tambang di daerahnya. “Jika musim tidak berhasil panen, banyak yang tentukan kerja ke perusahaan tambang, menjaditempatbanyak jugatidak terurus,” ucapnya, diambil Sabtu (26/7/2025). Hidupnyaberbeda, sesudahadaProject Strengthening of Social Forestry in Indonesia (SSF) dari Kementerian Kehutanan. “Awalannyateampengiringtiba ke daerah kami danajakdialogmasalah bagaimana rimbadapatmenjadi sumber kehidupan biladiaturbetul. Jadi orangdaerah yang hidup dari alam, saya merasakan program ini sesuai dengan beberapa nilai yang kami pegang, hidup imbang dengan alam,” katanya.
Halto bersama anggota barisanyang lainjugadiberitraininguntuk membikin bubuk jahe merah. “Semulasangsi, karenasebelumnya pernahtidak berhasil, tetapisesudah diajarin, hasilnya bagus, masyarakatyang lainsemulacumamelihatjugaingin belajar ,” kata Halto. Iajugamerasauntungkarena adaProject SSF yang bisamenggantilangkah pandang danhidupnya. “Kami menjadi sadar jikamenjagarimbatidak hanyamasalahpemerintahan, tetapitanggung-jawabbersama-sama.Saat ini di dusun kami banyaktempatkrisis yang sudahditanamlagi. Wargapunyai tambahan penghasilanhasil daririmba bukan kayu seperti buah-buahan, jahe, dan rotan,” katanya. Halto mengharapProject SSF ini dapatjadi berlanjutdantidakmenjadi program sebentaruntukperkuat kelembagaan barisan. “Mudah-mudahan ada support dari pemerintahanuntukperkuat kelembagaan barisan yang telahtercipta, saya mengharapangkatan muda inginmeneruskan ini, karenaada beberapakekuatan yang ada di dusun,” katanya. Halto adalah salah seorangyang menerimafaedah dari Project SSF. Yang menerimafaedahproject ini ialahwargayang ada disekitaranteritoririmbasebagaitempatfokuspeningkatan perhutanan sosial, khususnyaBarisan Perhutanan Sosial (KPS) danBarisanUsaha Perhutanan Sosial (KUPS).
Faedahdirasa oleh PencetusRekreasi Arung Jeram Dusun Naga di Kabupaten Halmahera Barat, Randi Adrie Bira. KarenaProject SSF ini dianyabisameningkatkanusahajasa lingkungan di TeritoriRimbaDusun. Karena, rimbadusun di Dusun Naga, Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, ada Sungai Gaongo yangprospektifjaditempatRekreasi Arung Jeram. “Terima kasih untuk program SFF, rimba lestari, warga sejahtera,” katanya dengan semangat. Dalam pada itu, Ketua KUPS Karunia Jaya, Dusun Srikaton, Lampung Selatan, Maulin Choryatun menjelaskanjikakarenaProject SSF banyak produk hasil rimba bukan kayu yang dibuatnya, diantaranya keripik pisang, keripik singkong, wedang jahe instant, tiwul instant, dancamilanyang lain. “Alhamdulillah, kami tertolongsekali dengan SSF, karenadahulu kita inginpasarkan ke luar itu tidakpercaya dirikarenapaketannyatidak menarik, tetapisesudah ada pengiringan dari SSF kami menjadipercaya diriuntuk memasarkannya ke luar wilayah kami,” katanya. Ketua KTH Lanco Windu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Firdaus, menjelaskan, Indonesia mempunyai sejuta kekuatandan tanah yang subur belum sempatdigunakandenganmaksimal. Karenanya, iameneruskan, dianyadenganwarga di penjuru yang dekat sama pegunungan dan kaya dengan kekuatan air manfaatkan tanah rimbauntukditanam tanaman buah-buahan dan kemiri. “Karena ada SSF ini kami dapatmanfaatkantempat, untukrimbamasih tetap lestari danwargadapat sejahtera . Maka ini menjadi satu diantararuanganuntukwargasekitaranpenuhikeperluannya,” katanya.