Wakil Bupati Halmahera Barat Beberkan Kendala Pertanahan di Hadapan Menteri ATR Nusron Wahid


Wakil Bupati Halmahera Barat Djufri Muhammad memaparkanbeberapamasalah pertanahan yang tetapmenjadimasalah serius di daerahnya.

Hal tersebutdiaberikandi pertemuankoordinir (Rapat koordinasi) bersama Menteri ATR/BPN Nusron Topyangdidatangibeberapa kepala wilayah se Maluku Utara, Sabtu (23/8/2025) di Hotel Sahid Bela Ternate.

Disebutkansatu diantarapermasalahankhususialahjumlahnyapermukimanmasyarakat yang ada di atas teritoririmba lindung.

Keadaan ini membuatwargakesusahan dalam mengurusi sertifikat tanah.

Simak jugaPrediksi Cuaca Maluku Utara, Minggu 17 Agustus 2025: Kekuatan Hujan Enteng-Lebat di Ternate

Di situ (Halmahera Barat) ada sekitaran 7 dusun yang masyarakatnyatidakdapatmemperoleh sertipikat rumah karenapermukimannya masuk keteritoririmba lindung, “tutur Djufri Muhammadkepada Tribuneternate.com.

LAHAN: Wakil Bupati Halmahera Barat, Maluku Utara Djufri Muhammad. Di mana diamemaparkanbeberapamasalah pertanahan yang tetapmenjadimasalah serius di daerahnya.
LAHAN: Wakil Bupati Halmahera Barat, Maluku Utara Djufri Muhammad. Di mana diamemaparkanbeberapamasalah pertanahan yang tetapmenjadimasalah serius di daerahnya. (Tribuneternate.com/Sansul Sardi)
Disamping itudiamenyentuhmasalahtempatsisawarisanpenjajahan Belanda danteritori eks-bandara Kuripasai.

Yang mana dahulunyamenjadidasar pesawat pada periode penjajahan Jepang.

Sekarang initempatituterkuasai TNI-AU, sedangkandisekelilingnyatelah berkembang permukimanmasyarakat.

Masyarakatyang ada disekitaranteritori eks-bandara itu terhalangsaatinginmengurusi sertipikat, karenastatus tanahnya telahtercatatsebagaipunya TNI-AU, “sambungnya.

Ucapnya, Menteri ATR Nusron Topsudahmemberiketeranganberkenaanidetata ruangandan pertanahan.

Simak jugaPerkembangan Lelang AktivitasPemerintah provinsi Maluku Utara 70 %Selesai

Danbukaruangandiskusiselanjutnyabila ada beberapa hal penting yang pentingdilakukan tindakan.

“Kami mengharappemerintahan pusat dapatmemberijalan keluar atas masalah-kendala ini.”

Karenatersangkutkejelasan hukum dan hak warga atas tanah yang mereka menempati, “tutup Djufri Muhammad. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *