Pelaku polisi di Kota Ternate, Maluku Utara, menangis histeris sampai berteriak minta bantuansaatakan dijemput personil Provos. Pelaku polisi yang tidakdisebutjati dirinya itu ditangkapkarenaabsensepanjang 21 hari.
Kejadian yang trending di sosial media itu terjadi di jalan trotoar Kota Ternate pada Selasa (15/7). Peristiwapelaku polisi dari Polda Maluku Utara ditangkap, membuatmasyarakatdi tempatgempar.
Di videotersebar, pelaku polisi itu awalannyatiba-tiba berlari saatkehadirannya diketahui. Padabagian video yang lain, polisi itu telah terduduk dekat sepeda motor di tepi jalan.
Dua personil Provos Polda Maluku Utara kelihatandekatipelakuitu.Saatakanditangkap, pelaku polisi itu mendadak berteriak minta bantuansekalian menangis.
Personil Provos kelihatanmenggenggam kabel tali tis. Aparaturyang lainkelihatanatur arus lalu lintas supayatidakterhalang. Dalam episode video yang lain, pelaku polisi itu terlihat meronta-ronta saatakan dibawa.
ADVERTISEMENT
“Jadi betul ada anggota kita dari Polda Malut di Ternate yang tempo hari videonya tersebar di sosial mediakarena menangis di trotoar,” kata Kapolda Maluku Utara Irjen Waris Agono ke detikcom, Jumat (18/7/2025).
Simak juga:
Polisi yang Nangis Dijemput Provos RupanyaSeringAbsengara-garaPenekanan Kerja
Waris menjelaskan, personelnya ituditangkapkarenaseringabsen. Pelaku polisi itu diperhitungkanabsenkarenapenekanan kerja.
“Karena mungkinpenekanan bekerja sebagaiaparatur, ya. Terusiakebingungantidaktersedia tempatnarasimasalahpermasalahan ini. Pada akhirnyaia milih absen,” ungkapkan Waris.
Menurut Waris, pelaku polisi itu seringijin ke keluarganya pergi kerja. Tetapipelaku polisi sebelumnya tidak pernahsampai ke kantor. Provos jugadi turunkanlakukanpenelusuran.
“Karena mungkin anggota Provos kita karenaterlampausemangat kali ya carinya, pada akhirnyabertemu lah itu di jalan. Langsung dijemput, rupanyaia menangis dan meronta-meronta,” terangnya.
Waris meneruskan, faksinyaakanmempelajaripermasalahan emosional yang dirasakan personelnya. Pelaku polisi itu sekarangjalani konseling dengan pengiringan psikiater.
“Anggota itu sedangdiatasi oleh psikiater kita, konseling. Kita kasih instruksi, kita dampingi, keluarganya ikut jugaagar dapatmenuntun anggota kita ini,” tandas Waris.